Kalangan awam akan kesulitan jika membaca literatur berbahasa Inggris. Perkembangan yang berlangsung berkenaan dengan institution dan organization jauh lebih cepat dibandingkan dengan wacana di Indonesia. Berikut berbagai istilah umum berkenaan dengan “organisasi” yang saya coba jelaskan dengan bahasa sendiri.
organization = secara sederhana bisa didefinisikan sebagai “….assembly of people working together to achieve common objective through a division of labour.” Untuk mengefektifkan hidupnya, manusia dengan sadar dan keinginan sendiri membentuk organisasi, lalu berkomitmen bersama-sama mencapai tujuan dengan mengikuti aturan yg disepakati. Meskipun dalam masyarakat ada reward dan sanksi, disini reward dan sanksi lebih tegas. Mereka bisa membuat reward dan sanksi tersendiri. Sesungguhnya tanpa berorganisasipun, dalam masyarakat sudah ada pedoman dalam berperilaku, karena sudah ada nilai, norma, aturan dan saknsi. Inilah yang disebut dengan “institution” (lembaga). Jadi, dengan lembaga saja, petani sudah dapat menjalankan usahanya. Namun, jika membuat organisasi, diharapkan akan lebih efektif dan sistematis.
farmer organizations = istilah untuk menyebut organisasi yang anggotanya adalah petani, dibentuk dan dikembangkan oleh petani sendiri. Istilah ini dipakai untuk membedakan dengan organisasi milik warga lain di pedesaan, misalnya organisasi yang angotanya kalangan perempuan (woman organization).
individual organization = organisasi yang anggotanya berupa orang-orang secara individually. Contohnya adalah kelompok tani, KWT, dan koperasi primer.
inter-group associations = organisasi yang levelnya di atas individual organization. Ia mengkoordinasikan, melayani, dan mewakili seluruh kebutuhan individual organization ke luar. Contohnya adalah Gabungan Kelompok Tani, Induk Koperasi, dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dalam program PNPM Mandiri. Anggotanya bukan orang-orang secara individual, namun organisasi.
small farmer groups (SFGs) = organisasi yang anggotanya petani yang lemah secara ekonomi, karena rendahnya penguasaan sumberdaya, terutama sempitnya penguasaan lahan. Organisasi ini memiliki karakter yang khas, dan akan sangat berbeda dengan organisasi yang anggotanya lebih bervariasi dari sisi level ekonomi. “Spontaneity is an important characteristic of such groups”. Ini adalah organisasi milik petani yang bersifat informal, dan merupakan kelompok yang niat pokoknya untuk saling membantu secara sosial (voluntary self-help group). Anggotanya biasanya 5 sampai 15 petani kecil yang biasanya tinggal berdekatan.
Small Farmer Group Association (SFGA): sama dengan intergroup association, menunjuk pada organisasi milik petani pada level lokal, berbentuk informal, serta bersifat voluntary dan mandiri (self-governing). Ia diciptakan dan didanai dengan kemampuan anggotanya sendiri. Anggota mau masuk untuk tujuan melayani diri mereka sendiri dan berharap dapat meningkatkan kondisi kehidupan mereka. Ia dapat disebut sebagai organisasi level kedua ("secondary level") dari small farmer groups. Ada empat peran pokoknya, yaitu koordinasi dan pelatihan, pembelian input dan sarana usaha, penjualan hasil-hasil produk, dan simpanan serta pelayanan kredit. Jumlah organisasi optimal untuk diwadahi berjumlah 5 sampai 10 unit.
group promoters = kelompok pendukung. Adalah sejumlah orang atau pihak yang dengan posisi dan perannya membantu, secara langsung maupun tak langsung, kinerja organisasi petani. Mereka dapat berupa para pemimpin desa (pemerintah, agama, dan adat) dan berbagai agen perubahan (change agents) dari luar, misal petugas penyuluh, instansi Pemda, dan LSM. Mereka memliki kontak langsung dengan organisasi petani dan perduli untuk mengembangkan organisasi milik petani. Selama ini kita sering menyebutnya dengan stakeholders.
inter-group services = sama dengan group promoters, dimana mereka berusaha melayani seluruh kebutuhan individual organization dan intergroup association.
inter-organizational linkages = kesalinghubungan antar organisasi, misalnya apa relasi dan kerjasama yang terbangun antar dua Gapoktan di satu wilayah. Dalam konteks ini bisa dilihat apakah ada konflik di antara mereka, bagaimana efektivitas dan output dari relasi tersebut, dan seterusnya.
commodity organizations = organisasi petani yang basisnya adalah kesamaan komoditas yang diusahakan. Di Indonesia kita mengenal kelompok peternak dan kelompok petani ikan. Anggotanya ekslusif hanya para petani peternak domba saja misalnya, tidak dicampur dengan petani lain.
community-based and resource-orientated organization = dapat berbentuk koperasi di level desa atau asosiasi berkenaan dengan pemenuhan input oleh petani, dan kelompok pemilik sumber daya (resource owners) untuk meningkatkan produktivitas dan dan bisnis mereka berdasarkan lahan, air, atau hewan. Organisasi ini biasanya kecil, dibatasi secara geografis, dan umumnya berkaitan dengan masalah input. Namun kliennya (client group) sangat beragam dalam konteks tanaman dan komoditas. Pendapatannya diperoleh dari penjualan input (ke anggota) dan output.
commodity-based and market-orientated organization = organisasi petani yang basisnya karena melakoni pekerjaan yang sama, misalnya sama-sama mengusahakan tanaman sayuran, dan organisasi mereka berorientasi pasar. Organisasi dibentuk lebih untuk membantu anggota dalam memasarkan hasil pertaniannya.
organizational memory = memori organisasi, kadang-kadang digunakan untuk merefer pada apa yang eksis saat ini dalam social conventions, individuals, memories, dan lain-lain. Dapat juga dimaknai sebagai kapasitas baru organisasi. Pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki menjadi pelajaran penting untuk menjalankan organisasi saat ini dan ke depan. Organizational Memory System (OMS) sering dipertentangkan dengan Knowledge Management System (KMS).
credit union = sebuah lembaga kerjasama yang menyediakan pinjaman untuk anggotanya dengan suku bunga yang lebih rendah. Tujuannya adalah menyediakan kredit dengan suku bunga yang menyenangkan untuk anggota dibandingkan penyedia kredit lain. Seringkali, credit unions merupakan sebuah koperasi yang menggunakan dana dari anggota sendiri (funds deposited) yang dipinjamkan kepada yang membutuhkan. Contohnya adalah Koperasi Simpan Pinjam (KOSIPA). Arisan bukan merupakan CU karena tidak mengenal bunga, dan hanya giliran memperoleh uang tunai yang disetor oleh masing-masing anggota. Tidak ada nilai tambah berupa uang yang tercipta. Anggota CU terbatas hanya pada individu-individu yang berada pada area geografis tertentu atau karena kriteria tenaga kerja tertentu.
self-help organization = secara definisi adalah organisasi yang berupaya mandiri tanpa bantuan pihak luar. “……. the act of helping or improving yourself without relying on anyone else”. Istilah “self-help” merefer kepada individu atau kelompok apapun, misalnya berupa support group, yang berupaya mencapai kondisi yang lebih baik bagi hidup mereka dari sisi ekonomi, intelektual, dan juga emosional.
self-organization adalah sebuah organisasi dengan upaya, strategi, atau tekad untuk mandiri. Esensial dari sebuah Self-Organisation adalah bahwa struktur sistemnya tidak berada di bawah tekanan atau kendali dari luar. Dengan demikian, jika ditemui kendala dan permasalahan, mereka akan mencarikan solusinya dari internal sistem belaka. Mereka bersikap bahwa apapun yang terjadi adalah akibat dari interaksi antar komponen di dalam organisasi itu sendiri, bukan dari luar. Mereka berupaya menyelesaikan sendiri masalahnya. Bukan berarti mereka menolak sama sekali bantuan luar, namun itu bukan pilihan pokoknya (critical point). Ini bisa dimaknai sebagai prinsip. Maka, sebuah organisasi yang memegang prinsip self organization, berupaya mengembangkan dirinya dengan memfokuskan ke dalam. Makin lama semakin menguat kemampuan organisasinya, karena kuatnya struktur dan keberfungsian tiap komponen di dalam dirinya.
mutual organization = adalah sebuah organisasi kerjasama (cooperative organization) yang umumnya berupa perusahaan atau usaha bisnis yang didasarkan kepada prinip-prinsip mutualitas atau kesalinguntungan. Contohnya dalah clubs. Organisasi ini ada karena tujuan tertentu misalnya untuk mengumpulkan dana, dari keanggotaan atau pelanggan suatu produk, yang dapat digunakan untuk menyediakan pelayanan yang bersifat umum untuk seluruh anggotanya. Organisasi ini dimiliki oleh anggota dan dijalankan untuk kepentingan anggota, sehingga tidak ada pihak luar yang terlibat. Di level petani, Credit Unions bekerja dengan prinsip mutualitas ini.
organizational performance = kinerja organisasi. Setiap organisasi akan berusaha untuk mencapai tujuannya yang disesuaikan dengan sumber daya yang dimilikinya. Kinerja organisasi yang baik (“good performance”) adalah apabila semua bagian organisasi bekerja secara benar, efektif, dan efisien, untuk mencapai tujuan tersebut. Kinerja organisasi dapat dipelajari dengan memperhatikan seberapa efektif organisasi bergerak maju menuju misi dan tujuannya sendiri, bagaimana kinerja organisasi dalam hal pencapaian tujuan utama (major achievements), tingkat produktifitas organisasi dalam kaitannya dengan misi dan nilai-nilai dalam organisasi, dan daya guna produk-produknya (utilization of results); serta seberapa efisien organisasi dalam menuju misinya dan bagaimana ketersediaan dan dukungan keuangan dalam organisasi.
organizational motivation = motivasi organisasi. Tidak ada dua organisasi yang sungguh-sungguh serupa. Setiap organisasi memiliki sejarah perkembangan yang berbeda, juga visi, misi, kultur, serta sistem insentif dan penghargaannya (reward system). Level motivasi organisasi dapat dilihat dari sejarah organisasi, misi organisasi, kultur organisasi (the organization’s culture), serta sistem insentif dan penghargaan yang berlaku di dalamnya.
organization’s culture = kultur organisasi, yakni bagaimana sikap organisasi (seluruh orang dalam organisasi) secara umum terhadap “kerja”, sikap terhadap kolega (colleagues), klien, atau stakeholders yang berkepentingan dengan organisasi; kepercayaan terhadap nilai-nilai yang dimiliki, serta norma-norma dalam organisasi yang mendasari dan menjadi pedoman dalam berjalannnya organisasi.
organizational capacity = kapasitas keorganisasian. Kapasitas yang dimiliki organisasi menjadi basis tempat berdirinya kinerja organisasi. Kapasitas organisasi dapat dipahami melalui kekuatan dan kelemahan strategi kepemimpinan (strategic leadership) dalam organisasi, manajemen keuangan, struktur keorganisasian, sarana dan prasarana yang dimiliki, sistem perekrutan, serta proses atau dimensi sumberdaya manusia, program dan manajemen pelayanan, manajemen proses, dan hubungan antar organisasi (inter-organizational linkages).
*****
tulisan ini memberi banyak pencerahan. Di mana selama ini saya juga berpikir keliru menyamakan lembaga, organisasi,dan kelembagaan sebagai suatu hal yang sama. Terimakasih Pak.
BalasHapustetapi Ada banyak pertanyaan yang mulai muncul demi membaca tulisan-tulisan anda. mudahan kiranya anda tidak keberatan memberi sedikit ilmu
BalasHapus